6 Hakikat Manusia Menurut Islam
Hakikat
Manusia Menurut Pandangan Islam
Dalam
agama islam, ada enam peranan yang merupakan hakikat diciptakannnya manusia.
Berikut ini adalah dimensi hakikat manusia berdasarkan pandangan agama islam
1.
Sebagai Hamba Allah
Hakikat
manusia yang utama adalah sebagai hamba atau abdi Allah SWT. Sebagai seorang
hamba maka manusia wajib mengabdi kepada Allah SWT dengan cara menjalani segala
perintahnya dan menjauhi segala larangannya.
“Padahal
mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan
kepada-Nya dalam menjalankan agama yang lurus …,” (QS:98:5).
2.
Sebagai al- Nas
Dalam
al- Qur’an manusia juga disebut dengan al- nas. Kata al nas dalam Alquran
cenderung mengacu pada hakikat manusia dalam hubungannya dengan manusia lain
atau dalam masyarakat. Manusia sebagaimana disebutkan dalam ilmu pengetahuan,
adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa keberadaan manusia lainnya. Sebagaimana
yang dijelaskan dalam firman Allah SWT berikut
“Hai manusia sesungguhnya Kami menciptakan
kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu disisi Allah adalah yang paling
taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”(QS:
Al Hujurat :13).
3.
Sebagai khalifah Allah
Telah
disebutkan dalam tujuan penciptaan manusia bahwa pada hakikatnya, manusia
diciptakan oleh Allah SWt sebagai khlaifah atau pemimpin di muka bumi
“Hai
Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (peguasa) di muka bumi, maka
berilah keputusan di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti
hawa nafsu. Karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. …”(QS
Shad:26).
Sebagai
seorang khalifah maka masing-masing manusia akan dimintai pertanggung
jawabannya kelak di hari akhir.
4.
Sebagai Bani Adam
Manusia
disebut sebagai bani Adam atau keturunan Adam agar tidak terjadi kesalahpahaman
bahwa manusia merupakan hasil evolusi kera sebagaimana yang disebutkan oleh
Charles Darwin. Islam memandang manusia sebagai bani Adam untuk menghormati
nilai-nilai pengetahuan dan hubungannya dalam masyarakat. Dalam Alqur’an Allah
SWT berfirman
“Hai
anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup
auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling
baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah,
semoga mereka selalu ingat. Hai anak Adam janganlah kamu ditipu oleh syaitan
sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, …” (QS
: Al araf 26-27).
5.
Sebagai al- Insan
Tidak
hanya disebut sebagai al nas, dalam Alqur’an manusia juga disebut sebagai Al
insan merujuk pada kemampuannya dalam menguasai ilmu dan pengetahuan serta kemampuannya
untuk berbicara dan melakukan hal lainnya. Sebagaimana disebutkan dalam surat
Al hud berikut ini
“Dan
jika Kami rasakan kepada manusia suatu rahmat, kemudian rahmat itu kami cabut
dari padanya, pastilah ia menjadi putus asa lagi tidak berterima kasih.” (QS:
Al Hud:9).
6.
Sebagai Makhluk Biologis (al- Basyar)
Manusia
juga disebut sebagai makhluk biologis atau al basyar karena manusia memiliki
raga atau fisik yang dapat melakukan aktifitas fisik, tumbuh, memerlukan
makanan, berkembang biak dan lain sebagainya sebagaimana ciri-ciri makhluk
hidup pada umumnya.
Segala
hakikat manusia adalah fitrah yang diberikan Allah SWT agar manusia dapat
menjalankan peran dan fungsinya dalam kehidupan. Manusia sendiri harus dapat
memenuhi tugas dan perannya sehingga tidak menghilangkan hakikat utama
penciptaannya.
Belum ada Komentar untuk "6 Hakikat Manusia Menurut Islam"
Posting Komentar