TELAAH JURNAL APLIKASI TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) PADA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT
Jurnal : APLIKASI
TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT DI
RUMAH SAKIT ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA
Mengindentifikasi faktor-faktor adaptasi
TAM pada jurnal
Tujuan
penelitian yang dikemukakan pada jurnal disebutkan yaitu mengaplikasikan Technology
Acceptance Model (TAM) pada Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS).
Surat Keputusan Menkes RI No
228/2002 tentang Pedoman Penyusunan Standart Pelayanan Minimal Rumah Sakit
menyatakan bahwa rumah sakit memerlukan dukungan SIMRS yang handal untuk
memberikan pelayanan kesehatan yang standar kepada masyarakat.
Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit (SIMRS) di RSO Prof. dr. R. Soeharso berbasis komputer sudah dilaksanakan
sejak tahun 2008 dengan dua kali pergantian sistem dengan pihak ketiga, dan
sejak 1 Desember 2013 RSO Prof. dr. R. Soeharso sudah menggunakan sistem untuk
menjalankan organisasi dimana dikenal dengan nama Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit (SIMRS)
Informasi Manajemen Rumah
Sakit (SIMRS) di RSO Prof. dr. R. Soeharso dengan menggunakan Technology
Acceptance Model (TAM). Penggunaan model TAM didasarkan pada pendapat Venkatesh
(2000) yang menyatakan bahwa sejauh ini TAM merupakan sebuah konsep yang dianggap
paling baik dalam menjelaskan perilaku user terhadap sistem teknologi informasi
baru. Menurut Venkatesh (2000) TAM secara empiris terbukti menjelaskan 40%
usage intensions dan behavior.
Penelitian ini penting
dilakukan mengingat perubahan sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS)
dari sistem lama hasil kerjasama dengan pihak ketiga ke sistem baru yang
merupakan sistem mandiri yang dikembangkan oleh Tim IT RSO Prof. dr. R.
Soeharso memerlukan proses transisi, yang bagi beberapa karyawan menimbulkan
konflik dalam proses adaptasi.
Analisa terkait hasil penelitian dan
kesimpulan
Penelitian ini merupakan
penelitian empiris dengan metode kuantitatif. Jenis data yang digunakan data
primer. Populasi seluruh karyawan yang menggunakan sistem informasi manajemen
sebanyak 382 orang, sampel 193 orang dengan teknik sample random sampling.
Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan skala linkert. Analisa data
meliputi uji validasi, reliabilitas dan analisa jalur Path. Uji asumsi model
meliputi uji normalitas, outliers, estimasi model dan interprsetasi serta
multiple model.
Berdasarkan hasil analisis
dengan Analisis Jalur (Path) yang diolah dengan program AMOS versi 16.0
diketahui bahwa nilai dari masing-masing antar variabel menunjukkan pengaruh
yang positif dan signifikan.
· hipotesis
pertama (H1 ) bahwa computer self efficiacy berpengaruh positif terhadap
persepsi manfaat teknologi terbukti kebenarannya.
Individu yang memiliki tingkat keyakinan tinggi bahwa dia mampu mengerjakan tugastugas walaupun sulit berarti memiliki self efficacy yang tinggi, sedangkan individu yang memiliki tingkat keyakinan rendah bahwa dia hanya mampu mengerjakan tugas-tugas yang mudah berarti memiliki self efficacy yang rendah pula.
Individu yang memiliki tingkat keyakinan tinggi bahwa dia mampu mengerjakan tugastugas walaupun sulit berarti memiliki self efficacy yang tinggi, sedangkan individu yang memiliki tingkat keyakinan rendah bahwa dia hanya mampu mengerjakan tugas-tugas yang mudah berarti memiliki self efficacy yang rendah pula.
·
Hipotesis
kedua (H2 ) bahwa computer self efficiacy berpengaruh positif terhadap persepsi
kemudahan menggunakan teknologi terbukti kebenarannya.
Secara spesifik, dalam planned behavior theory norma sbyektif tentang suatu perilaku (subjective norm) didefinisikan sebagai persepsi individu tentang tekanan social untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Venkatesh (2000), Rose dan Fogarty (2006), Yusof et al, (2009), dan Abramson (2015) menemukan bahwa computer self efficacy berpengaruh positif terhadap persepsi kemudahan penggunaan.
Secara spesifik, dalam planned behavior theory norma sbyektif tentang suatu perilaku (subjective norm) didefinisikan sebagai persepsi individu tentang tekanan social untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Venkatesh (2000), Rose dan Fogarty (2006), Yusof et al, (2009), dan Abramson (2015) menemukan bahwa computer self efficacy berpengaruh positif terhadap persepsi kemudahan penggunaan.
· Hipotesis
ketiga (H3 ) bahwa Subjective norm berpengaruh positif terhadap persepsi
manfaat terbukti kebenarannya.
Norma subjektif merupakan pandangan individu tentang tekanan social (pendapat orang lain) untuk melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan atau perilaku. Seseorang akan cenderung melakukan suatu perilaku apabila pendapat sosial atau rujukan sosialnya mengarahkannya untuk melakukan perilaku tersebut. Subjective normn ditemukan memiliki efek langsung positif pada perceived use melalui efek internalisasi di Amerika Utara (Venkatesh dan Davis, 2000). Wong (2015), norma subjektif memiliki efek langsung pada kegunaan yang dirasakan, Ditemukan bahwa persepsi kemudahan penggunaan memiliki dampak yang signifikan terhadap sikap untuk menggunakan (ATU) di padu dengan penelitian sebelumnya (Davis 1989). Priyanka dan Kumar (2014) persepsi kemudahan penggunaan (PEOU) juga memiliki dampak yang signifikan pada kegunaan yang dirasakan, menemukan pengaruh yang signifikan antara manfaat yang dirasakan (PU), Sikap terhadap penggunaan (ATU) dan niat perilaku (ITU) untuk menggunakan e-rekrutmen Sistem
Norma subjektif merupakan pandangan individu tentang tekanan social (pendapat orang lain) untuk melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan atau perilaku. Seseorang akan cenderung melakukan suatu perilaku apabila pendapat sosial atau rujukan sosialnya mengarahkannya untuk melakukan perilaku tersebut. Subjective normn ditemukan memiliki efek langsung positif pada perceived use melalui efek internalisasi di Amerika Utara (Venkatesh dan Davis, 2000). Wong (2015), norma subjektif memiliki efek langsung pada kegunaan yang dirasakan, Ditemukan bahwa persepsi kemudahan penggunaan memiliki dampak yang signifikan terhadap sikap untuk menggunakan (ATU) di padu dengan penelitian sebelumnya (Davis 1989). Priyanka dan Kumar (2014) persepsi kemudahan penggunaan (PEOU) juga memiliki dampak yang signifikan pada kegunaan yang dirasakan, menemukan pengaruh yang signifikan antara manfaat yang dirasakan (PU), Sikap terhadap penggunaan (ATU) dan niat perilaku (ITU) untuk menggunakan e-rekrutmen Sistem
·
Hipotesis
keempat (H4 ) bahwa Subjective norm berpengaruh positif terhadap persepsi
kemudahan menggunakan teknologi terbukti kebenarannya.
Ini berarti persepsi kemudahan penggunaan teknologi merupakan ukuran dimana seseorang yakin bahwa komputer dapat dipahami dan digunakan dengan mudah (Davis, 1989). Subjective norms mengacu pada tekanan sosial yang dihadapi oleh individu untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
Ini berarti persepsi kemudahan penggunaan teknologi merupakan ukuran dimana seseorang yakin bahwa komputer dapat dipahami dan digunakan dengan mudah (Davis, 1989). Subjective norms mengacu pada tekanan sosial yang dihadapi oleh individu untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
·
Hipotesis
kelima (H5 ) bahwa System accessibility berpengaruh positif terhadap persepsi
manfaat tidak terbukti kebenarannya.
Kondisi kelima membuktikan pengaruh yang signifikan antara system accessibility dengan persepsi manfaat kurang sudah sesuai (b = 0,273, p = 0,334), sehingga kurang membenarkan H5. Lin dan Lu (2000) melaporkan bahwa akses informasi yang lebih tinggi membawa tentang penggunaan yang lebih tinggi dari informasi dan persepsi yang lebih tinggi dari kemudahan penggunaan.
Kondisi kelima membuktikan pengaruh yang signifikan antara system accessibility dengan persepsi manfaat kurang sudah sesuai (b = 0,273, p = 0,334), sehingga kurang membenarkan H5. Lin dan Lu (2000) melaporkan bahwa akses informasi yang lebih tinggi membawa tentang penggunaan yang lebih tinggi dari informasi dan persepsi yang lebih tinggi dari kemudahan penggunaan.
·
Hipotesis
keenam (H6 ) bahwa System accessibility berpengaruh positif terhadap persepsi
kemudahan menggunakan teknologi terbukti kebenarannya
· hipotesis
ketujuh (H7 ) bahwa persepsi kemudahan penggunaan teknologi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap persepsi manfaat terbukti kebenarannya. bahwa persepsi kemudahan penggunaan mungkin yang paling penentu signifikan
penerimaan pengguna internet banking. Ini juga menunjukkan atau menegaskan
pentingnya peran persepsi kemudahan penggunaan dalam tahap adopsi awal dari
teknologi baru. Persepsi manfaat merupakan suatu ukuran dimana pengguna
teknologi dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi orang yang menggunakannya
(Davis, 1989)
· Hipotesis
delapan (H8 ) bahwa persepsi manfaat berpengaruh positif signifikan terhadap
sikap untuk menggunakan teknologi terbukti kebenarannya
·
Hipotesis
sembilan (H9 ) bahwa persepsi kemudahan
penggunakan teknologi berpengaruh positif signifikan terhadap sikap untuk
menggunakan teknologi terbukti kebenarannya.
Menurut Davis et al (1989) menjelaskan bahwa sikap dalam menggunakan teknologi diartikan sebagai cermin dari perasaan suka atau tidak suka terhadap suatu sistem dari target perilaku yang telah dilakukan.
Menurut Davis et al (1989) menjelaskan bahwa sikap dalam menggunakan teknologi diartikan sebagai cermin dari perasaan suka atau tidak suka terhadap suatu sistem dari target perilaku yang telah dilakukan.
·
Hipotesis
sepuluh (H10) bahwa sikap berpengaruh positif signifikan terhadap niat untuk
menggunakan teknologi terbukti kebenarannya.
Niat untuk menggunakan teknologi merupakan keinginan perilaku pengguna untuk menggunakan system informasi. Penelitian Klopping and McKinney (2004) menemukan hasil bahwa keinginan seseorang untuk menggunakan suatu system dipengaruhi oleh manfaatnya, sedangkan penelitian Suki (2011) menemukan bahwa sikap berpengaruh terhadap niat untuk menggunakan teknologi.
Niat untuk menggunakan teknologi merupakan keinginan perilaku pengguna untuk menggunakan system informasi. Penelitian Klopping and McKinney (2004) menemukan hasil bahwa keinginan seseorang untuk menggunakan suatu system dipengaruhi oleh manfaatnya, sedangkan penelitian Suki (2011) menemukan bahwa sikap berpengaruh terhadap niat untuk menggunakan teknologi.
·
hipotesis
sebelas (H11) bahwa niat berpengaruh positif tidak signifikan terhadap
pewrilaku menggunakan teknologi tidak terbukti kebenarannya.
Menurut Venkatesh et al., (2003), bahwa niat merupakan proses kognitif kesiapan individu untuk melakukan perilaku tertentu dan merupakan anteseden langsung dari perilaku penggunaan. Pada gilirannya, perilaku pengguna adalah tindakan diamati dilakukan oleh seorang individu berdasarkan pengalaman mereka atau dimediasi oleh beberapa pengamatan perwakilan dari target / tingkat tertentu Dampak BI pada BU mendapat dukungan yang kuat dalam literatur (misalnya, Shih & Fang, 2004; Taylor & Todd, 1995a; Venkatesh et al, 2003;. Tarhini et al, 2015a).
Menurut Venkatesh et al., (2003), bahwa niat merupakan proses kognitif kesiapan individu untuk melakukan perilaku tertentu dan merupakan anteseden langsung dari perilaku penggunaan. Pada gilirannya, perilaku pengguna adalah tindakan diamati dilakukan oleh seorang individu berdasarkan pengalaman mereka atau dimediasi oleh beberapa pengamatan perwakilan dari target / tingkat tertentu Dampak BI pada BU mendapat dukungan yang kuat dalam literatur (misalnya, Shih & Fang, 2004; Taylor & Todd, 1995a; Venkatesh et al, 2003;. Tarhini et al, 2015a).
Belum ada Komentar untuk "TELAAH JURNAL APLIKASI TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) PADA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT"
Posting Komentar