Makalah Perkembangan Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural

BAB I
PENDAHULUAN

1.1           Latar Belakang

                 Kelompok sosial (sosial group) merupakan suatu kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran sebagai bagian dari kelompok serta saling berhubungan satu dengan yang lain dan sebagai faktor pengikat untuk menambah eratnya hubungan antara anggota, berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku tertentu. Multikultural dalam masyarakat terjadi karena banyaknya perbedaan yang ada di masyarakat itu sendiri. Perbedaan-perbedaan tersebut menyebabkan kemajemukan dalam masyarakat. Untuk menghadapi dan menyesuaikan diri dengan kedua keinginan tersebut, manusia menggunakan pikiran, perasaan dan kehendaknya.
            Agar dapat diterima manusia lain disekelilingnya, manusia berusaha menyesuaikan diri dengan adat istiadat dan kebiasaan masyarakat dimanapun ia berada. Sementara itu, dalam menghadapi alam sekitarnya manusia juga harus makan agar badannya tetap sehat. Untuk itu, manusia dapat mengambil makanan sebagai hasil dari alam sekitarnya dengan menggunakan akalnya. Semua itu menimbulkan kelompok sosial (sosial group) di dalam kehidupan manusia karena manusia tidak mungkin hidup sendiri. Kemajemukan masyarakat adalah keanekaragaman penduduk dalam kesatuan masyarakat atau golongan-golongan atau kelompok - kelompok secara horizontal atau tidak bertingkat. Perwujudannya adalah penggolongan penduduk atas dasar perbedaan-perbedaan yang tidak menunjukkan tingkatan, ras, suku bangsa dan agama.
A.      Masyarakat Multikultural
Masyarakat multikultural merupakan bentuk masyarakat yang anggotanya terdiri dari berbagai golongan, suku, etnis, ras, agama, dan budaya. Masyarakat multikultural Indonesia adalah masyarakat yang berdasarkan pada ideologi multikulturalisme atau Bhinneka Tunggal Ika yang multikultural, yang mendasari corak struktur masyarakat Indonesia pada tingkat nasional dan lokal.

B.     Faktor Penyebab Timbulnya Masyarakat Multikultural di Indonesia
Ø  Perbedaan suku bangsa
Di Indonesia terdapat ± 300 suku bangsa dan masing-masing suku bangsa memiliki kebudayaan yang berbeda-beda, yang tercermin pada pola dan gaya hidup mereka masing - masing. M.A Jaspan menyatakan bahwa masyarakat Indonesia terdiri atas 366 suku bangsa. Pernyataan ini menggunakan patokan atau kriteria yang didasarkan pada bahasa, daerah, kebudayaan dan susunan masyarakatnya.
Ø  Perbedaan bahasa dan adat istiadat
Setelah melalui proses panjang, akhirnya individu maupun kelompok yang memiliki perbedaan-perbedaan ternyata mampu menghasilkan suatu persamaan yang merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang tidak ternilai, yaitu bahasa Indonesia. Hal ini dapat terjadi karena bahasa-bahasa suku yang mereka miliki berasal dari satu rumun, yaitu kelurga bahasa Austronesia. Jadi, mereka dapat cukup mudah saling menerima dan mempelajari bahasa suku bangsa lainnya dan menerima serta mempelajari bahasa baru seperti bahasa Indonesia. Sekarang ini di Indonesia terdapat ± 250 macam bahasa.
Ø  Perbedaan keanekaragaman ras
Pola pergaulan di Indonesia tidak mengenal adanya rasialisme atau superioritas satu ras di atas ras lainnya, walaupun terdapat beberapa kelompok ras yang jumlahnya lebih banyak dari kelompok ras lainnya. Namun, hal ini tidak berarti ras tersebut ditempatkan secara istimewa atau dianggap lebih unggul yang akhirnya mengarah pada sikap rasialis yang bertentangan dengan konspesi masyarakat majemuk.
Ø  Perbedaan keanekaragaman agama
Masyarakat Indonesia terbagi menjadi beberapa kelompok sosial yang diikat oleh unsur-unsur religi. Sedikitnya terdapat lima kelompok religi yang jumlah anggotanya cukup besar, yaitu Islam, Katolik, Protestan, Buddha dan Hindu. Yang paling besar adalah kelompok muslim, mencapai 90% dari jumlah penduduk di Indonesia. Selain itu, masih terdapat kelompok masyarakat yang menganut kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa. Dalam masyarakat multikultural seperti Indonesia, kebebasan beragama sesuai dengan keyakinan agamanya masing-masing dijamin oleh negara.

C.     Karakteristik Masyarakat Multikultural Indonesia
1.        Masih terdapat dominasi satu kelompok atas kelompok lainnya.
2.        Struktur sosial yang ada lebih banyak menguntungkan pihak yang mendominasi.
3.        Konflik sosial yang muncul masih sering berlanjut dengan kekerasan.

D.    Dinamika Kelompok Sosial
            Dinamika kelompok akan menghasilkan struktur dan norma kelompok serta perasaan in-group yang khas, dan bahwa apabila terjadi pergeseran antara dua kelompok yang sudah mempunyai perasaan in-group masing-masing maka akan terbentuk sikap negative dan streotop terhadap out-group nya masing-masing.


E.     Faktor yang Menghambat Multikulturalisme
1.      Menganggap budaya sendiri paing baik
2.      Pertentangan budaya barat dan timur
3.      Pluralisme budaaya dianggap sebagai sesuatu yang eksotis
4.      Pandangan yang paternalistis
5.      Mencari indigenous culture (sesuatu yang dianggap asli)
6.      Pandangan negatif penduduk asli terhadap orang asing



1.2           Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.        Memenuhi tugas Ilmu Pengetahuan Sosial.
2.        Memahami tentang perkembangan kelompok sosial dalam masyarakat multikultural.



1.3           Manfaat
       Manfaat makalah ini adalah :
1.      Sebagai media dalam mengetahui dampak negatif dan positif dari adanya keragaman suku bangsa di Indonesia.
2.      Pembaca dapat meminimalisir dampak negatif dari adanya keragaman suku bangsa di Indonesia.

1.4           Metode Penyusunan Makalah
       Penyusunan makalah ini menggunakan metode :
Ø  Metode Study Pustaka
Penulis menggunakan informasi yang diambil dari buku dan internet untuk pembuatan makalah ini. Metode ini dilakukan dengan merangkum sumber informasi.

1.5    Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
1.1             Latar Belakang
1.2             Tujuan Penulisan Makalah
1.3             Manfaat
1.4             Metode Penulisan Makalah
1.5             Sistematika Penulisan
             
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
3.1      Simpulan
3.2      Saran




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Keragaman Suku Bangsa Indonesia
            Keragaman Suku Bangsa Indonesia merupakan salah satu faktor penyebab timbulnya masyarakat Multikultural di Indonesia. Suku bangsa atau etnis merupakan kelompok sosial yang terdiri dari orang-orang yang menganggap mereka berasal dari keturunan atau nenek moyang yang sama, meskipun garis keturunannya sudah tidak jelas. Kelompok ini tidak dibatasi oleh kesamaan bahasa atau adat istiadat saja, tetapi membutuhkan pengakuan dari anggota kelompoknya. Beberapa suku bangsa di Indonesia memungkinkan orang lain di luar sukunya menjadi anggota suku dengan upacara tertentu.

Ragam suku bangsa di Indonesia antara lain :

Provinsi
Sumatera
Jawa
Kalimanatan
Sulawesi
Nusa Tenggara
Papua /
Maluku






Suku
ü  Aceh
ü  Gayo
ü  Batak
ü  Mandailing
ü  Medan
ü  Padang
ü  Minangkabau
ü  Bengkulu
ü  Jambi
ü  Palembang
ü  Melayu
ü  Enggano Mentawai
ü  Nias
ü  Sunda
ü  Tengger
ü  Madura
ü  Jawa
ü  Bawean
ü  Tambur
ü  Banten
ü  Badui
ü  betawi
ü Dayak
ü Bulungin
ü Banjar
ü  Bugis
ü  Makasar
ü  Luwu
ü  Mandar
ü  To Seko
ü  Banjau
ü  Sangir
ü  Toraja
ü  Toli – Toli
ü  Minahasa
ü  Bolang Mongondo
ü  Gorontalo
ü  Bali
ü  Bima
ü  Sasak
ü  Lombok
ü  Manggarai
ü  Ngada
ü  Ende Lio
ü  Dompu
ü  Timor
ü  Rote
ü  Ternate
ü  Tidore
ü  Dani
ü  Komoro
ü  Waigeo
ü  Biak
ü  Yapen
ü  Asmat

Pemahaman mengenai etnis di Indonesia berbeda dengan pengertian etnis di tempat lain, misalnya di Bosnia, yang menggunakan kriteria agama untuk membedakan etnis, sehingga terdapat etnis Islam dan etnis Kristen. Meskipun agama terkadang menjadi salah satu ciri etnis tertentu di Indonesia, namun itu bukan dasar pembagian etnis di Indonesia. Kelompok-kelompok pendatang yang sudah lama menetap dan berkembang di Indonesia umumnya me-ngembangkan kelompok tersendiri. Oleh karena itu tidak heran jika di Indonesia terdapat suatu perkumpulan yang disebut dengan etnis Cina, Arab, dan India.

                        Di Indonesia ± terdapat 300 suku bangsa dan menggunakan kurang lebih 250 bahasa daerah. Masing-masing suku bangsa memiliki kebudayaan yang berbeda-beda, yang tercermin pada pola dan gaya hidup mereka masing-masing.
M.A Jaspan menyatakan bahwa masyarakat Indonesia terdiri atas 366 suku bangsa. Pernyataan ini menggunakan patokan atau kriteria yang didasarkan pada bahasa, daerah, kebudayaan dan susunan masyarakatnya.


B.     Dampak Adanya Perbedaan Suku Bangsa


Positif

Negatif

ü  Indonesia menjadi negara yang kaya akan budaya, karena memiliki keanekaragaman suku bangsa di setiap wilayahnya.  Kekayaan budaya ini contonya pada kekayaan :  Tradisi-tradisi suku seperti upacara keagamaan,
Bahasa, Kesenian, dan lain-lain di setiap daerah.


ü  Keanekaragaman kebudayaan sangat menarik dan dapat di jadikan objek pariwisata. Contonya di Bali dengan tari pendet, tari kecak, dan lain-lain; Yogyakarta dengan Keraton Yogyakarta, Madura dengan karapan sapi, dan lain-lain

ü  Keanekaragaman budaya daerah dapat membantu meningkatkan pengembangan kebudayaan nasional.

ü  Tertanamnya sikap untuk saling menghormati dan menghargai antar suku yang berbeda.


Ø Tidak mudah untuk menjaga kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Ø Kecurigaan antarsuku
Ø Adanya potensi konflik antarsuku dan hambatan pergaulan antar suku karna perbedaan bahasa dan budaya
Ø Banyak suku bangsa yang ingin menerapkan hukum adatnya


Ø Keragaman suku bangsa dan budaya Mempersulit pemerintahan untuk menetapkan kebijakan pembangunan.

Ø Keragaman sikap mental setiap suku bangsa menghambat pertisipasi masyarakat dalam kegiatan pembangunan

Ø Keragaman struktur budaya dapat menjadi penghambat dalam pembentukan satu budaya

Ø Kurangnya dana pembangunan




BAB III
PENUTUP

3.1    Simpulan
                        Pada dasarnya keberagaman suku bangsa dan kebudayaan tentu saja berpengaruh terhadap sistem dan struktur sosial. Karena itu, dalam masyarakat Indonesia terdapat bermacam-macam kelompok sosial berdasarkan kriteria tertentu, seperti kelompok sosial yang terbentuk karena kepentingan etnis atau suku bangsa, kelompok sosial kerena kepentingan agama, kerena kepentingan profesi dsb. Dengan banyaknya suku bangsa di Indonesia hendaknya kita selalu menjaga ke-Bhineka Tunggal Ika-an sebagai wujud menjaga keragaman budaya, seperti :

  •     Mengembangkan sikap-sikap saling menghargai terhadap nilai-nilai dan norma sosial yang berbeda-beda dari anggota masyarakat, tidak mementingkan kelompok, ras, etnik atau kelompok agamanya
  • *     Meninggalkan sikap primodalisme terutama yang menjurus pada sikap etnosentrisme dan ekstrimisme (berlebih-lebihan)*
  • *     Menegakkan supremasi hukum yang artinya suatu peraturan formal harus berlaku pada semua warga negara tanpa memandang kedudukan sosial, ras, etnik dan agama yang mereka anut.
  • *     Mengembangkan rasa nasionalisme terutama melalui penghayatan wawasan berbangsa dan bernegara namun menghindari sikap chauvimisme yang akan mengarah pada sikap ekstrim dan menutup diri akan perbedaan yang ada dalam masyarakat.
  • *     Menyelesaikan semua konflik dengan cara yang akomodatif melalui mediasi, kompromi, dan ajudikasi
  • *     Mengembangkan kesadaran sosial.


3.2            Saran
            Dalam bermasayarakat khususnya kita sebagai makhluk sosial, baiknya bersosialisasi dengan benar menurut aturan dan norma-norma dalam kehidupan.



DAFTAR PUSTAKA

Buku IPS Sosiologi Kelas 2 SMA. Penerbit : Bumi Karsa

http://jengkikye.wordpress.com/2011/12/18/pendidikan-multikultural/

1 Komentar untuk "Makalah Perkembangan Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural"

  1. Anonim09.15

    Makalah Perkembangan Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural - Sulameto >>>>> Download Now

    >>>>> Download Full

    Makalah Perkembangan Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural - Sulameto >>>>> Download LINK

    >>>>> Download Now

    Makalah Perkembangan Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural - Sulameto >>>>> Download Full

    >>>>> Download LINK JY

    BalasHapus

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel